Terima kasih

Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ;)

Thursday, June 2, 2011

Biografi para penulis Al-Qur’an

Biografi para penulis Al-Qur’an

1.      BIOGARAFI SINGKAT AL-HASAN BIN ALI BIN ABI THALIB
Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. bin Abdul Muth Thalib ra. bin Hasyim al-Qurasyi al-Hasyimi, cucu Rasulullah saw., putera dari puteri beliau Fathimah az-Zahra dan raihanah(kesayangan) beliau. Orang yang paling mirip wajahnya dengan beliau, Lahir pada pertengahan Ramadhan tahun 3 H. Rasulullah saw. mentahniknya dengan ludah beliau dan memberinya nama al-Hasan. la adalah putera tertua Ali bin Abi Thalib ra.. Rasulullah saw. sangat mencintainya dan kadang kala beliau menjilati lidahnya sewaktu ia masih kecil, memeluknya dan bercanda dengannya. Kadang kala ia mendatangi Rasulullah saw. saat beliau sedang sujud lalu naik ke atas punggung beliau. Beliau membiarkannya dan meman-jangkan sujud karenanya.Dan kadang kala beliau membawanya naik ke atas mimbar.
Dalam hadits shahih1147 disebutkan bahwa ketika Rasulullah saw. berkhutbah, beliau melihat al-Hasan dan al-Husain datang menghampiri beliau. Beliau turun dari mimbar dan menggendong mereka berdua lalu membawa keduanya ke atas mimbar, kemudian beliau berkata, “Maha benar Allah SWT..  Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu)‘ (At-Taghabun:15).
Sesungguhnya aku melihat kedua anak ini berjalan dan jatuh, aku tidak sabar hingga turun mengambil keduanya.” Kemudian beliau berkata, ” Sesungguhnya kalian (anak-anak tersebut) termasuk kesayangan Allah SWT.. Dan kalian membuat kami bakhil dan penakut. “1148
Dalam Shahih al-Bukhari1149 disebutkan bahwa Abu Bakar mengimami kaum muslimin shalat beberapa malam setelah Rasulullah saw. Sll wafat.Kemudian beliau bersama Ali berjalan keluar.Lalu beliau melihat al-Hasan sedang bermain bersama anak-anak lainnya. Abu Bakar menggendongnya di atas punggungnya seraya berkata, “Demi Allah SWT., anak ini sangat mirip dengan Rasulullah saw., tidak mirip dengan Ali.” Ali tertawa saja mendengarnya.
Diriwayatkan dari Abu Juhaifah ia berkata,” Aku pernah melihat Rasulullah saw., dan al-Hasan bin Ali adalah orang yang paling mirip dengan beliau.”mirip dengan nabi Tidak mirip dengan Ali
1.      BIOGRAFI ZAID BIN TSABIT
Zaid bin Tsabit an-Najjari al-Anshari (612 - 637/15 H)), (Bahasa Arab: زيد بن ثابت), atau yang lebih dikenal dengan nama Zaid bin Tsabit, adalah salah seorang sahabat Rasulullah SAW dan merupakan penulis wahyu dan surat-surat Rasulullah SAW.

Zaid bin Tsabit merupakan keturunan Bani Khazraj, yang mulai tinggal bersama Muhammad ketika ia hijrah ke Madinah. Ketika berusia berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah dapatmenghafal11 surah Al-Qur’an.
Zaid bin Tsabit turut serta bersama Muhammad dalam perperangan Khandaq dan peperangan-peperangan lainnya. Dalam peperangan Tabuk, Muhammad menyerahkan bendera Bani Najjar yang sebelumnya dibawa oleh Umarah kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Umarah bertanya kepada Rasulullah SAW, ia berkata: "Al-Quran harus diutamakan, sedang Zaid lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau."
Zaid Bin Tsabit dan Penyusun Al-Qur’an
Kekuatan daya ingat Zaid bin Tsabit telah membuatnya diangkat penulis wahyu dan surat-surat Muhammad semasa hidupnya, dan menjadikannya tokoh yang terkemuka diantara para sahabat lainnya. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit bahwa:
Rasulullah SAW berkata kepadanya "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah bahasa
Suryani", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan bahasa Ibrani selama 15 hari.

Di kemudian hari pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit adalah salah seorang yang diamanahkan untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Quran dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran sebelum para penghafal lainnya gugur. Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar mengatakankepadanya:
"Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu".

Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya ia menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa orang lainnyapun menjalankan tugas terse but.
Pengumpulan ayat - ayat Al - Qur'an dilakukan atas saran Umar Bin Khattab . Karena beliau menyadari bahwa semakin banyak sahabat hafidz Qur'an meninggal dunia , seperti kita memerangi orang yang murtad dan Nabi Palsu. Oleh karena itu , Umar Bin Khattab mengusulkan untuk mengumpulkan Al - Qur'an. Usul itu disetujui oleh khalifah Abu Bakas As-Siddik . Beliau menugasi Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dengan sangat hati - hati Zaid Bin Tsabit memindahkan ayat - ayat Al-Qur'an yang di tulis di pelepah kurma , kulit, tulang , dan sebagainya ke mushaf dengan rapi sekali dan urutan ayatnya sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW.
 Al- Qur'an yang ditulis itu disimpan oleh khalifah Abu Bakar As-Sidik sampai ia meninggal  kemudian naskah Al- Qur'an disimpan oleh khalifah Umar Bin Khattab.

1.      PEREKONOMIAN PADA MASA KHALIFAH USMAN
Usman bin Affan lahir di Mekah.Usman termasuk dalam keluarga besar Umayyah dari suku Quraisy, dan silsilah pertaliannya dengan Rasulullah SAW ialah pada generasi kelima.Dalam peranan politiknya, bani Umayyah berada di bawah Bani Hasyim, dan mereka pernah dipercaya menjaga bendera nasional Quraisy sebelum datangnya Islam.
Usman meneruskan kebijakan pada masa Umar.Khalifah usman tidak mengambil upah dari kantornya.Beliau juga mengurangi zakat dari pensiun dan menambahkan santunan dengan pakaian.Kemudian juga memperkenalkan kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang menderita, pengembara dan orang miskin. Beliau membagi tanah taklukan dari kerajaan persia yang pada masa Umar disimpan sebagai lahan negara yang tidak dibagi-bagi sehingga pendapatan dari tanah ini meningkat dari 9 juta ke 50 juta dirham. Pada masa ini banyak konflik yang muncul ke permukaan.
Pada enam tahun pertama pemerintahannya, Balkh, Kabul, Ghazni Kerman dan Sistan ditaklukan.Untuk menata pendapatan baru, kebijakan Umar diikuti.Tidak lama Islam mengakui empat kontrak dagang setelah negara – negara tersebut ditaklukan, kemudian tindakan efektif diterapkan dalam rangka pengembangan sumber daya alam. Aliran air digali, jalan dibangun, pohon – pohon, buah – buahan ditanam dan keamanan perdagangan diberikan dengan cara pembentukan organisasikepolisiantetap.
Di Mesir ketika angkatan laut Byzantium memasuki Mesir, kaum Muslim di awal pemerintah Usman mampu mengerahkan 200 kapal dan memenangkan peperangan laut yang hebat. Demikian kaum Muslimin membangun supremasi kelautan diwilayah Mediterania.Laodicea dan wilayah semenanjung Syria, Tripoli, dan Barca di Afrika Utara menjadi pelabuhan pertama negara Islam.Sementara itu biaya pemeliharaan angkatan laut sangat tinggi yang semuanya menjadi bagian dari beban pertahanan di periode ini. Khalifah Usman tidak mengambil upah dari kantornya, ini menimbulkan kesalahpahaman antara khalifah Usman dan Abdul bin Arqam, salah seorang sahabat Nabi yang terkemuka yang berwenang melaksanakan kegiatan Baitul Maal pusat. Konflik ini tidak hanya membuatnya menolak untuk menerima upah dan pekerjaannya sebagai pelayan atau Muslim untuk kepentingan Allah SWT, tetapi juga menolak hadir dalam pertemuan publik yang dihadiri khalifah.Pada perkembangan berikutnya keadaan ini bertambah rumit bersamaan dengan munculnya pernyataan – pernyataan yang menimbulkan kontoversi mengenai pengeluaran Baitul Maal dengan tidak hati – hati, sedangkan itu merupakan pendapatan pribadi.
Untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan kelautan, dan pembangunan di wilayah taklukan baru dibutuhkan dana tambahan. Untuk itu khalifah harus membuat beberapa perubahan administrasi tingkat atas dan mengganti gubernur Mesir, Basra, Asswad dan lain – lain digantikan dengan orang yang baru.
Lahan luas yang dimiliki kerajaan Persia diambil alih oleh Umar tetapi dia menyimpannya sebagai lahan negara yang tidak dibagi – bagi.Sementara itu Usman membaginya kepada individu – individu untuk reklamasi dan kontribusi sebagian yang diprosesnya kepada Baitul Maal. Dilaporkan bahwa lahan lain ini pada masa Umar menghasilkan sembilan juta dirham tetapi pada masa Usman meningkat menjadi lima puluh juta dirham.

Dalam pemerintahan Usman komposisi kelas sosial di dalam masyarakat berubah demikian cepat sehingga semakin sulit menengahi berbagai kepentingan yang ada.Wajar kalau semasa pemerintahan Usman banyak sekali konflik yang muncul.Bukan tugas yang mudah untuk mengawasi orang Badui yang pada dasarnya mencintai kebebasan pribadi dan tidak mengenal otoritas pemerintah yang dominan. Tidak mudah pula mengakomodasi orang kota yang cepat kaya karena adanya peluang – peluang baru yang terbuka menyusul ditaklukannya propinsi – propinsi baru.
Di akhir hayat Usman diawali ketika pada saat berbagai utusan dari Kufah, basrah, dan Mesir datang menemui Usman agar memecat para gubernurnya yang notabene adalah kerabat – kerabat sendiri.Namun Usman menolak.Mereka kemudian mengepung rumah Usman dan menuntut pengunduran diri, Usman juga menolak.Pengepungan terus berjalan sampai beberapa hari.Sebagian di antara mereka memaksa masuk dan kemudian membunuh Usman. Ini terjadi pada Dzulhijah 35 H atau 17 Juni 656 M, pada waktu berumur 82 tahun dan kekhalifahannya berlangsung selama 12 tahun kurang 12 hari. Jenazahnya di makamkan di Baqi’ pada malam hari.




Share:

0 comments:

PEMBACA YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN PESAN ;)

Tes iklan

Category

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

SUBSCRIBE Yaa

Blue Generation (IKRH 619)

Blue Generation (IKRH 619)

Batman Begins - Diagonal Resize 2

About Me