Terima kasih

Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ;)

Wednesday, October 24, 2012

MANAJEMEN OPERASI (HISTOGRAM)


                    HISTOGRAM


KATA PENGANTAR

Segalapuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayat-Nya kepada kita semua sebagai hamba-Nya yang insyallah selalu dicintai dan diridhoi segala apa yang kita kerjakan. Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kejunjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah berjuang memperbaiki akhlaq manusia, dari akhlaq yang jahiliyah kepada akhlaq yang diridhoi oleh Allah SWT.
            Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Sujanaselaku dosen Ekonomi Manajemen Operasi, kepada tim penyusun dan segenap rekan mahasiswa seperjuangan.
            Dalammakalahini, penyusun membahas tentang “Histogram”. Dalam makalah ini kita akan mengetahui banyak hal tentang apa itu histogram, kapan histogram ini digunakan, langkah-langkah ataupun step membuat histogram, contoh kasusdansebagainya.
            Akan tetapi, penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran selalu terbuka untuk perbaikan dimasa datang. Penulis berharap, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Bogor, 14 September 2012


BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dengan memproduksi barang dan jasa pelaku bisnis telah berkontribusi terhadap kesejahteraan publik. Mereka menciptakan kegunaan (utility) yaitu kekuatan untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. Bisnis menciptakan atau meningkatkan empat dasar kegunaan: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Produksi menciptakan kegunaan bentuk dengan mengubah bahan baku dan input lainnya menjadi barang jadi. Operasi pemasaran akan menimbulkan kegunaan waktu, tempat dan kepemilikan dengan menawarkan barang atau jasa kepada konsumen. Tanpa produksi tidak satu pun fungsi pemasaran, SDM, keuangan, akuntansi akan berjalan.
Dari pihak perusahaan, semua berkas atau hasil yang diproduksi dapat dihidangkan dalam bentuk data atau pun diagram. Proses yang dihasilkan sebagai data hasil pengukuran yang kita peroleh disebut dengan data mentah. Besarnya hasil pengukuran yang kita peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data mentah tersebut, sangatlah sulit bagi  kita untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai data tersebut, data mentah tersebut perlu di olah terlebih dahulu.
Pada saat kita dihadapkan pada sekumpulan data yang banyak, seringkali membantu untuk mengatur dan merangkum data tersebut dengan membuat tabel yang berisi daftar nilai data yang mungkin berbeda (baik secara individu atau berdasarkan pengelompokkan) bersama dengan frekuensi yang sesuai, yang mewakili berapa kali nilai-nilai tersebut terjadi. Daftar sebaran nilai data tersebut dinamakan dengan Daftar Frekuensi atau Sebaran Frekuensi (Distribusi Frekuensi).

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang akan penulis bahas mengenai masalah yang diangkat dalam makalah ini berupa:
a.       Apa fungsi atau kegunaan pembuatan histogram dalam analisis data suatu perusahaan
b.      Kapan histogrambisa dibentuk ?
c.       Bagaimana cara atau langkah-langkah membuat histogram

I.3 Maksud dan Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:
a.    Untuk mengetahui  cara terbentuknya atau proses histogram dibentuk
b.    Untuk mengetahui kegunaan ataupun keuntungan menggunakan histogram

I.4 Metodologi dan Sistematika Penulisan

Metode dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan data-data yang terdapat di perpustakaan, internet, dan koleksi pribadi yang kemudian penulis bandingkan dengan teori-teori yang penulis dapatkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kegunaan dari Histogram adalah untuk mengetahui distribusi / penyebaran data sehinggadengan demikian didapatkan informasi yang lebih banyak dari data tersebut dan akanmemudahkan untuk mendapatkan kesimpulan dari data tersebut.
Mengkaji Histogram :
a.    Bentuk normal (simetris / bentuk lonceng):Harga rata rata histogram terletak ditengah range data.Frekuensi data paling tinggi di tengah dan menurunsecara bertahap dan simetris pada kedua sisinya.
Catatan : Bentuk ini merupakan bentuk yang palingsering dijumpai.
b.    Bentuk Moltimodal :Kelas dalam urutan nomor genap mempunyai frekuensilebih kecil / sedikit dibandingdengan sisiluarnya.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila jumlah data tidak menentu pada masing2 kelas ada kecenderungan pengumpulan / pembulatan data yang kurang tepat.
c.    Bentuk Curam Dikiri :Harga rata2 histogram terletak jauh disebelah kiri dari range dan frekuensi disisi kiriturun menjadi nol secara tiba tiba.
Catatan : Bentuk ini mungkin disebabkan adanya batasan yang tidak boleh dilampaui disisi kiri (data yang dibawah batas bawah tidak dipakai.
d.    Bentuk Plateum :Bentuk ini terjadi bila frekuensi di masing masing kelas hampir sama dan hanya padaujung 2yang berbeda cukup banyak.
Catatan : Bentuk ini mungkin disebabkan adanya penggabungan beberapa kumpulan datayang mempunyai harga rata-rata berdekatan.
e.    Bentuk dengan 2 puncak Pada bentuk ini frekuensinya dibagian tengah agak rendah dan terdapat 2 puncak dimasing2 sisinya.
Catatan : Bentuk ini dapat terjadi bila ada penggabungan 2 kumpulan data yang hargarata-ratanya berbeda jauh.
f.     Bentuk dengan puncak terpisahPada bentuk ini terdapat puncak kecil yang terpisah dari bentuk histogram yang normal.
Catatan : Bentuk ini bisa terjadi bila terdapat pena-mbahan kumpulan data dalam jumlah kecil dengan distribusi berbeda. Bisa juga terjadi bila salah pengukuran, pemasukan datadari proses lain atau ketidakberesan / ketidaknormalan dalam proses.

II.2 Kerangka Pemikiran Konseptual

Metode histogram dapat digunakan oleh khalayak masyarakat umum. Karena dengan pengelolahan yang cukup mudah dan dapat tergambar. Hal ini dibuktikan karena tidak hanya di perusahaan saja yang menggunakan metode ini, namun di instansi-instansi lain juga bisa menggunakannya, bahkan seorang guru pun bisa mengamati ragam atau persentasi akhir nilai siswa satiap bulannya, apakah itu menurun, atau bahkan melebihi rata-rata atau target kelas.


BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

III.1 Metodologi

Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif  adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara , catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain.

III.2 Objek Penelitian

Objek utama penelitian implementasi  faktor-faktor yang mempengaruhi histogram bisa dibentuk dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para ekonom beserta alasannya. Dengan penelitian ini kami menggunakan beberapa literatur agar mendapatkan informasi yang lebih kuat mengenai suatu masalah maupun teori serta faktor-faktor yang lainnya.

BAB IV PEMBAHASAN

IV.1 Pengertian & Sejarah Histogram

Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan garis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret kategori yang berdampingan dengan interval yang tidak tumpang tindih.
Kata histogram berasal dari bahasa Yunani : histos dan gramma. Pertama kali digunakan oleh Karl Pearson pada tahun 1895 untuk memetakan distribusi frekuensi dengan luasan area grafis batangan menunjukkan proporsi banyak frekuensi yang terjadi pada tiap kategori dan merupakan salah satu dari 7 basic tools of quality control yaitu Pareto chart, check sheet, control chart, cause-and-effect diagram, flowchart, dan scatter diagram.
Histogram adalah perangkat grafis yang menunjukkan distribusi, sebaran dan bentuk pola data dari proses. Jika data yang terkumpul menunjukkan bahwa proses tersebut stabil dan dapat diprediksi, kemudian histogram dapat pula digunakakn untuk menunjukkan kemapuan batasan proses. Dikenal juga sebagai grafik distribusi, salah satu grafik batang yang digunakan adalah menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati spesifikasi yang telah diterapkan.
Dari berbagai penjelasan tentang histogram, diperoleh beberapa catatan terkait histogram, yakni :
·         Merupakan penyajian data frekuensi yang diubah menjadi diagram batang
·         Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.
·         Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-angka nominal misalnya rata-rata.
·         Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas.
·         Untuk menggambarkan histogram dipakai sumbu mendatar yang menyatakan batas-batas kelas interval dan sumbu tegak yang menyatakan frekuensi absolute atau frekuensi relatif.
Agar histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produksi, perlu dilakukan pengolahan data yang akurat terlebih dulu, dimulai dari pengumpulan data, tidak kurang dari 50 sampel, yaitu jumlah yang dianggap memenuhi populasi yang akan diamati. Pengolahan data pada histigram menjadi sangat penting, terutama dalam menentukan besaran nilai tengah (standar) dan seberapa banyak kelas-kelas data yang akan menggambrakan penyebaran data yang tercipta.
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menujukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menujukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas. Melalui gambar Histogram yang ditampilkan, akan dapat diprediksi hal-hal sebagai berikut :
1.      Bila bentuk histogram pada sisi kiri dan kanan dari kelas yang tertinggi berbentuk simetri, maka dapat diprediksi bahwa proses berjalan konsisten, artinya seluruh faktor-faktor dalam proses memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
2.      Bila Histogram berbentuk sisir, kemungkinan yang terjadi adalah ketidaktepatan dalam pengukuran atau pembulatan nilai data, sehingga berpengaruh pada penetapan batas-batas kelas.
3.      Bila sebaran data melampaui batas-batas spesifikasi, bahwa dapat dikatakan bahwa ada bagian dari hasil produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu. Tetapi sebaliknya, bila sebaran data ternyata berada di dalam batas-batas spesifikasi, maka hasil produk sudah memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan. Secara umum histogram biasa digunakan untuk memantau pengembangan produk baru, penggunaan alat dan teknologi produksi yang baru, memprediksi kondisi pengendalian proses, hasil penjualan, manajemen lingkungan dan lain sebagainya.

IV.2 Aplikasi Histogram

Aplikasi histogram diagram sanagt tepat digunakan jika menginginkan hal-hal berikut ini :
a.       Menetapkan stabilitas proses.
b.      Mendapatkan performance sekarang atau variaasi proses.
c.       Menguji dan mengevaluasi perbaikan proses untuk peningkatan.
d.      Mengembangkan pengukuran dan memonitor peningkatan proses.

IV.3 Ayat yang berhubungan dengan aplikasi dari histogram

Dalam alquran terdapat juga kesamaan dari aplikasi histogram yaitu terdapat pada surat Al-Anfal ayat 28 yang berbunyi :
Wa A`lamū 'Annamā 'Amwālukum Wa 'Awlādukum Fitnatun Wa 'Anna Allāha `Indahu 'Ajrun `Ažīmun
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar (Al-Anfal : 28)
Dan terdapat juga dalam At-Taghabun ayat 15 yang berbunyi :
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS, 64:15)





IV.4 Contoh Soal

Contoh 1:
Berikut merupakan nilai Manajemen Operasi dari 50 siswa
13
24
35
46
49
47
86
43
45
76
21
17
65
72
53
78
90
56
87
43
24
21
69
76
57
82
85
32
65
43
27
32
58
71
83
87
88
40
37
27
67
56
43
35
82
16
37
54
66
70

Perhatikan bahwa bilangan-bilangan di atas mempunyai penyebaran yang cukup besar yaitu dengan nilai terkecil 13 dan nilai terbesar 90. Untuk data semacam ini maka tabel distribusi frekuensi yang perlu dibuat adalah tabel distribusi frekuensiuntuk data berkelompok (data terbagi dalam kelas-kelas interval). Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
  1. Jangkauan (J) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
Nilai terbesar = 90 Nilai terkecil = 13
Jangkauan (J) = 90 – 13 = 77
Jadi jangkauan datanya adalah 77
  1. Banyaknya kelas interval (k)
k = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya data (n=50)
k = 1 + 3,3 log 50
k = 1 + 3,3 (1,69)
k = 1 + 5,57
k = 6,67 ~ 7
Jadi banyaknya kelas yang harus dibuat adalah 7 kelas
  1. Panjang interval kelas (c)
c = Jangkauan / Banyaknya kelas interval atau c = J / k
c = 77 / 7 = 11
Jadi, panjang interval kelas adalah 11
  1. Kelas pertama:
    • Ambil nilai terkecil sebagai batas bawah kelas pertama ini tidak harus nilai terkecil-untuk memudahkan. Usahakan titik tengahnya berupa bilangan bulat.
    • Jumlahkan nilai terkecil dengan panjang interval kelas kemudian kurangi satu (1)
    • Panjang interval kelas pertama = (13 + 11) – 1 = 23
    • Jadi interval kelas pertama adalah (13 - 23)
  1. Kelas Kedua
    • Batas bawah kelas kedua kita mulai dari 24 (melanjutkan batas atas kelas pertama)
    • Panjang interval kelas kedua = (24+11) – 1 = 34
    • Jadi, interval kelas kedua adalah (24 - 34)
Kelas ke-3 sampai kelas ke-7 dapat ditentukan dengan cara yang sama diatas (lihat langkah 4&5)
  1. Tepi kelas :
·         Tepi bawah kelas = batas bawah – 0,5
   = 13 – 0,5 = 12,5
·         Tepi atas kelas    = batas atas – 0,5
   = 23 + 0,5 = 23,5





  1. Bila sudah selesai, maka kita akan memperoleh tabel seperti berikut ini:
Kelas
Selang nilai ujian
Batas kelas
Nilai kelas
Frekuensi
1
13 – 23
12,5 – 23,5
18
5
2
24 – 34
23,5 – 34,5
29
6
3
35 – 45
34,5 – 45,5
40
10
4
46 – 56
45,5 – 56,5
51
7
5
57 – 67
56,5 – 67,5
62
6
6
68 – 78
67,5 – 78,5
73
7
7
79 – 89
78,5 – 89,5
84
8
8
90 – 100
89,5 – 100,5
95
1
Jumlah
50

8.      Membuat histogram
Gambar 1.1

Contoh 2 :
Berikut merupakan daftar nilai ujian Manajemen Operasi
79
49
48
74
81
98
87
80
80
84
90
70
91
93
82
78
70
71
92
38
56
81
74
73
68
72
85
51
65
93
83
86
90
35
83
73
74
43
86
88
92
93
76
71
90
72
67
75
80
91
61
72
97
91
88
81
70
74
99
95
80
59
71
77
63
60
83
82
60
67
89
63
76
63
88
70
66
88
79
75
 Berdasarkan daftar nilai diatas, buatlah histogramnya !
Penyelesaian :
Langkah – langkah dalam membuat histogram :
1.      Berikut adalah nilai ujian yang sudah diurutkan:

 35  38  43  48  49  51  56  59  60  60
 61  63  63  63  65  66  67  67  68  70
 70  70  70  71  71  71  72  72  72  73
 73  74  74  74  74  75  75  76  76  77
 78  79  79  80  80  80  80  81  81  81
 82  82  83  83  83  84  85  86  86  87
 88  88  88  88  89  90  90  90  91  91
 91  92  92  93  93  93  95  97  98  99

2.      Range:
               Range :  [nilai tertinggi – nilai terendah] = 99 – 35 = 64



3.      Banyak Kelas:
               banyak kelas = 1 + 3.3 x log(n)
                 = 1 + 3.3 x log(80)
                 = 7.28 ≈ 7

4.      Panjang Kelas:
               Panjang Kelas = [range]/[banyak kelas]
                                                     = 64/7
                                                     = 9.14 ≈ 9

5.      Tentukan tepi kelas :
    Tepi bawah kelas = batas bawah – 0,5
    Tepi atas kelas     = batas atas + 0,5
·         Tepi kelas bawah = 35 – 0,5
                           = 34,5
·         Tepi kelas atas = 44+0,5
                      = 44,5
6.      Nilai tengah kelas :

Bila sudah selesai, maka kita akan memperoleh tabel seperti berikut ini:

Kelas
Selang nilai ujian
Batas kelas
Nilai kelas
Frekuensi
1
35 – 44
34,5 – 44,5
39,5
3
2
45 – 54
44,5 – 54,5
49,5
3
3
55 – 64
54,5 – 64,5
59,6
8
4
65 – 74
64,5 – 74,5
69,5
21
5
75 – 84
74,5 – 84,5
79,5
21
6
85 – 94
84,5 – 94,5
89,5
20
7
95 – 104
94,5 – 104,5
99,5
4







7.      Membuat histogram
                                    Gambar 1.2

BAB V KESIMPULAN

Histogram merupakan suatu diagram yang dapat menggambarkan penyebaran atau standar deviasi suatu proses. Data frekuensi yang diperoleh dari pengukuran menunjukkan suatu puncak pada suatu nilai tertentu. Variasi ciri khas kualitas yang dihasilkan disebut distribusi. Angka yang menggambarkan frekuensi dalam bentuk batang yang disebut histograin. Alat tersebut terutam digunakan untuk menentukan masalah dengan memeriksa bentuk dispersi, nilai rata-rata, dan sifat dispersi.

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay, Barry Render (2008). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
Tjiptono, Fandy (2001). Total Qualiti Management. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

Share:

Monday, October 1, 2012

MANAJEMEN WAKTU UNTUK MAHASISWA


MANAJEMEN WAKTU UNTUK MAHASISWA

Ati Harmoni
PD III Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Bidang Kemahasiswaan

 

Pendahuluan
Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan belajar yang dilakukannya sudah memadai. Manajemen waktu yang dilakukan sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan nilai yang baik. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa diantara mahasiswa ini menyadari bahwa nilai yang diperoleh tidaklah secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A atau B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu jawabannya mungkin karena ketrampilan belajar, termasuk manajemen waktunya, kurang efektif. Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di SMA, karena itu manajemen waktu yang ada mestinya turut disesuaikan.

Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua orang dalam manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri dengan lebih baik anda dapat menentukan bagaimana anda akan mempergunakan waktu anda dengan lebih efektif. Patut pula diingat bahwa inti dari manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya tetapi tidak mendapat capaian apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang benar.
Semester ganjil (PTA) 2005/2006 telah berakhir dan semester genap (ATA 2005/2006) sudah dimulai. Mungkin sekaranglah waktu yang tepat untuk mulai melakukan majamen waktu yang lebih sesuai.

Siklus Manajemen Waktu

Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Itulah sebabnya saya mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai manajeman waktu. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini anda menilai seberapa baik anda menjalankan rencana, seberapa akurat anda membuat rencana, seberapa tepat anda menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru.

Kuis Manajemen Waktu
Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya anda evaluasi terlebih dahulu apa yang telah anda lakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan berikut: Pertama, lima kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu anda (menonton tv, main PS, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, atau apa?). Kedua, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
·             Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk belajar setiap minggu?
·             Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
·             Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal semester?
·             Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
·             Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
·             Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/pr yang paling sulit?
·             Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap harinya?
Kalau jawaban anda pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” dari pada “Ya”, maka sudah saatnya anda melakukan manajemen waktu yang baru.

Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, mula-mula anda harus menetapkan tujuan. Apakah anda punya target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika anda sudah yakin dengan tujuan dan target yang ingin anda raih pada semester ini, maka anda sudah bisa memulai membuat jadwal semester.    
1.      Membuat Jadwal Semester
a.       Catat tugas mata kuliah yang telah diketahui: paper, proyek penelitian, kuis, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester membuat anda mengetahui kapan anda membutuhkan waktu lebih banyak untuk kegiatan akademik dan kapan anda punya waktu lebih longgar untuk aktivitas lainnya
b.      Catat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja), pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota (pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat aktivitas ko-kurikuler memungkinkan anda mendapat gambaran yang lebih akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal anda selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk menciptakan keseimbangan pada jadwal anda
Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai  jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan. 
2.      Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan
a.       Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian
b.      Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman. Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar. Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu bab buku ajar
c.       Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila anda tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, lebih baik mengestimasikan waktu secara konservatif. Jika anda dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih cepat dari yang anda perhitungkan, anda dapat menggunakan waktu sisanya untuk mengerjakan apapun yang anda suka, tetapi jika anda tidak dapat menyelesaikan dalam waktu yang telah direncanakan maka anda harus mengambil waktu dari kegiatan lain untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.
d.      Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya, tenggat tidak akan terlewati. Anda dapat membuat penyesuaian pada minggu tersebut, misalnya, jika anda melihat ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.
Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.
3.    Jadwal Setiap Hari
a.       Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk  menandai tugas mana saja yang sudah diselesaikan.
b.    Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Anda dapat menggunakan sistem A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas yang harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup banyak.
4.      Evaluasi Setiap Jadwal
a.       Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan prioritas B dan C dari jadwal
b.    Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang lebih baik?

Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik
Menurut sistem kredit semester (SKS) mahasiswa belajar setidaknya dua jam di luar kelas untuk setiap jam belajar di kelas (ada universitas yang merekomendasikan lebih dari dua jam!). Jika seorang mahasiswa mengambil 18 SKS, yang berarti kuliah di kelas 18 jam per minggu, maka mahasiswa tersebut harus belajar sedikitnya 36 jam per minggu di luar kelas secara mandiri. Jadi mahasiswa tersebut harus merencanakan total jam belajar di kelas dan di luar kelas sebanyak 54 jam per minggu. 
Pada awal tulisan, anda sudah mengidentifikasi lima kegiatan yang paling banyak menyita waktu anda. Nah, apakah anda siap untuk mengurangi atau mengganti aktivitas yang anda rasa dapat menggagalkan target belajar anda?

Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin membantu membuat jadwal Anda menjadi efektif dan efesien.

  1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.
Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau “morning person”? Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu terbaik setiap harinya - apakah itu pagi (jika anda seorang “morning person”) atau malam hari (jika anda seorang “night person”) - memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat.

  1. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.
Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan motivasi untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah daripada mempelajari subyek yang membosankan.

  1. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.
Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar jauh dari gangguan.

  1. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.
Kuliah di perguruan tinggi tidak berarti anda harus belajar sepanjang waktu. Anda harus tetap mempunyai kehidupan sosial demi keseimbangan hidup anda. Jadi, tidak ada salahnya anda menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan hobi anda yang lain.

  1. Usahakan anda punya waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.
Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu. Maksudnya, setiap kali anda mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup banyak, anda akan “mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas karena tubuh anda kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi kebutuhan tidur anda haruslah tetap diperhatikan.

  1. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika anda menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf.
Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda sendiri dari kaset.  

Nah, anda sekarang sudah mempunyai manajemen waktu anda sendiri. Selamat belajar dan semoga sukses!
Share:
PEMBACA YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN PESAN ;)

Tes iklan

Category

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

SUBSCRIBE Yaa

Blue Generation (IKRH 619)

Blue Generation (IKRH 619)

Batman Begins - Diagonal Resize 2

About Me