Terima kasih

Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ;)

Friday, September 28, 2012

MAKRO EKONOMI


MAKRO EKONOMI


MUQADDIMAH

            Alhamdulillaahirabbil ‘alamin wabihinasta’in ala umuriddunyawaddin washola tuwassalamuala asrafil ambiya iwalmursalin Sayyidina Muhammadin waa’la alihi washohbihi azma’in.
            Segala puji bagi Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat menyusun makalah ini tanpa ada gangguan apapun. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah kita telah keluar dari zaman yang gelap menuju zaman yang terang benderang seprti zaman sekarang ini, serta dari zaman jahiliyah menuju zaman  ilmiah pada saat ini.
Makalah ini disusun untuk  memenuhi salah satu tugas program kuliah kami yaitu “Macroeonomics”. Makalah ini membahas tentang Pasar Komoditi dan Kurva IS. Adapun tujuan  dari penyusunan makalah ini  memudahkan proses belajar mengajar dalam hal berdiskusi secara aktif. Meningkatkan pengetahuan, mengembangkan kemampuan berdialog dengan di sertai kehendak yang di sampaikan secara jujur dan wajar terhadap orang lain.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pendidik dalam rangka mendampingi para mahasiswa dan mahasiswi meneguk pendidikan yang berkualitas.
Sentul , 22 febuary 2012

                                                                                                                     Penulis

Halaman Persembahan


            pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu :
1.     Bapak Sujana S.E.,M.M, sebagai dosen kami yang telah memberi kesempatan dalam membuat karya tulis ini
2.     Rekan-rekan diskusi yang telah memberikan masukan dan serta telah ikut  berpartisipasi dalam mengungkapkan pendapat dan masukannya
3.     Tazkia Library, yang telah banyak membantu untuk mendapatkan buku-buku yang kami butuhkan dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu kami mengharapkan adanya saran-saran serta keritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

                                                                     Tampak Siring,  24 Februari 2012



                                                              Penulis

Daftar Isi













Daftar Gambar


Gambar  10-4     Perekonomian Ekulibrium………………………………..13
Gambar  10-5     Kebijakan Fiskal : Pemerintah……………………………14
Gambar  10-6     Kebijakan Fiskal : Pajak………………………………….17
Gambar  10-7     Kurva IS dan Tingkat Bunga Investasi…………………...19
Gambar  10-8     Kurva Pasar Dana Pinjaman dan Kurva ID………………21






 



BAB I

PENDAHULUAN

         Di seluruh fluktuasi ekonomi dalam sejarah dunia, salah satu yang dianggap sebagai fliktuasi ekonomi yang besar menyengsarakan dan signifikan secara intelektual adalah Depresiasi Besar (Great Dpresission) pada tahun 1930-an, menyebabkan para ekonom mempertanyakan keabsahan teori ekonomi klasik. Mereka percaya mereka perlu model baru untuk menjelaskan kemerosotan ekonomi yang dahsyat itu dan untuk menyarankan kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi kesulitan ekonomi yang masyarakat alami. Selama tahun 1930-an, Amerika Serikat dan banyak negara lain mengalami pengangguran besar-besaran dan penurunan pendapatan yang sangat besar. Pada tahun yang terburuk 1933 seperempat dari angkatan AS menganggur.
         Pada tahun 1936, ekonom Inggris Jhon Maynard Keynes melakukan revolusi terhadap ilmu ekonomi dengan menulis The General of Employment, Interest and Money. Didalamnya, ia mengusulkan cara baru untuk menganalisis perekonomian, yang ia tunjukkan sebagai alternatif dari teori klasik. Visinya tentang bagaimana perekonomia bekerja dengan cepat menjadi kontroversi.
         Keynes menyatakan bahwa permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab terhadap rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi karakteristik kemerosotan ekonomi. Ia mengkritik teori klasik karena mengasumsikan bahwa hanya penawaran agregat yang menentukan pendapatn nasional. Model penawaran agregat yang dikembangkan dalam pembahasan ini, yang disebutkakn model IS_LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan dari model tersebut untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada berbagai tingkat harga.
Dalam karya tulis ini sesuai dengan latar belakang di atas kami membahas tentang pasar komoditi dan kurva IS, maka bahasannya dapat kami rincikan sebagai berikut:
a)      Apa yang dimaksud dengan pasar komoditi?
b)      Apa yang terjadi dipasar barang atau komoditi?
c)      Bagaimana perekonomian mencapai akuilibrium?
Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang ada di pasar komoditi dan bagaimana bentuk kurva IS.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah sebagai berikut:
a)      Untuk mengetahui apa itu pasar komoditi
b)      Untuk mengetahui apa saja yang ada di pasar barang
c)      Untuk mengetahui keseimbangan di pasar barang
Metodologi yang dipakai dalam karya tulis ini memakai sistem kualiatatif, kuantitatif dan deskriftif, dan berdasarkan tinjauan pustaka dan analisis beberapa paper.
Penulisan karya tulis ini disusun dengan sistematika yang mudah untuk dipahami. Pada Bab I sebagai pendahuluan, dibahas hal-hal yang mendasari perlunya karya tulis tentang Pasar Komoditi dan Kurva IS. Dimulai dengan mengemukakan tujuan pembelajaran, latar belakang pasar komoditi,maksud dan tujuan diakhiri dengn sistematika penulisan.
Bab II sebagai tinjauan pustaka, dibahas definisi ekonomi makro, perekonomian pasar, pasar komoditi dan kurva IS, perpotongan Keynesian, pengluaran yang direncanakan, perekonomian ekuilibrium, kebijakan fiskal pengganda: belanja pemerintah, kebijakan fiskal pengganda : pajak, tingkat bunga investasi dan kurva IS, dan diakhiri dengan interpretasi dalam pinjaman kurva IS.
Pada bab III sebagai metodologi dan objek penelitian. Bab IV sebagai pembahasan, pasar komoditi dan diakhiri dengan kurva IS. Pada Bab V sebagai penutup, Kesimpulan dan saran, terakhir diikuti dengan daftar isi.

 

 

 

 

 




BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


            Sebelum kita membahas maksud dari makro ekonomi, maka terlebih dahulu kita mengetahui pengertian ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa penyebab utama perlunya mempelajari ilmu ekonomi adalah terbatasnya sumber daya yang ada, padahal kebutuhan kita untuk berbagai hal, tidak terbatas.
Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua kelompok yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dalam pembahasan kita ini hanya membahas tentang ekonomi makro. Jadi makro ekonomi adalah  membahas tentang gejala-gejala perekonomian secara keseluruhan, secara totalitas, atau gejala umumnya. Contoh ekonomi makro adalah membahas pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran. Dalam membahas pertumbuhan ekonomi yang dibahas adalah pertumbuhan kegiatan ekonomi pada umumnya, bukan pertumbuhan satu atau dua pelaku ekonomi tertentu. Begitu juga dalam membahas inflasi, yang dibahas adalah kecendrungan terjadinya kenaikan harga-harga barang/jasa pada umumnya. Bukan kenaikan harga barang tertentu saja.
            Sehubungan dengan hal itu, karena kita sedang membahas ekonomi makro, maka dalam modul ini hanya dibahas variabel-variabel yang berhubungan dengan gejal-gejala perekonomia secara keseluruhan, secara totalitas atau gejala  umum, bukan prilaku dari pelaku ekonomi secara individual.
            Ilmu ekonomi mengalami perkembangan pesat setelah Adam Smith menerbitkan buku yang berjudul:”an Imqury inti the nature and causes of the wealth on nations” pada awal abad ke-18. Adam smith menyatakan bahwa sistem perekonomian pasar didasarkan pada adanya pengakuan hak-hak kekayaan swasta dan adanya kebebasan untuk melkaukan transaksi. Setiap individu akan melakukan apa yang terbaik dan menguntungkan untuk dirinya. Atas dasar pertimbangan ini, jika mereka diberi kesempatan secara penuh akan muncul kekuatan yang tak nampak yang mendesak para individu, untuk bertindak secara efisien dan efektif guna memperoleh keuntungan.
            Pasar komoditi adalah pasar dimaan semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di daalm negeri, sementara yang menjadi penawaran adalah semua barang dan ajsa yang diproduksi.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga serta tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Untuk mengembangkan hubungan ini, kita mulai dengan model dasar yang disebut perpotongan Keynesian (Keynesian cross). Model ini adalah interpretasi paling mudah dari teori pendapatan nasional Keynes dan merupakan kerangka untuk model IS-LM yang lebih kompleks dan realistis.
Dalam The General Theory, Keynes menyatakan bahwa pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga , perusahaan, dan pemerintah untuk membelanjakan pendapatnnya. Semakin banyak orang yang mengeluarkan pendapatnannya, semakin besar barang dan jasa yang bisa dijual perusahaan. Semakin banyak perusahaan menjual, semakin banyak output yang akan mereka produksi dan semakin banyak pekerja yang akan dikaryakan. Jadi, masalah selama resesi dan depresi, menurut Keynes, adalah pengeluaran yang tidak cukup. Perpotongan Keynesyan adalah sebuah upaya untuk membuat sebuah model dari pandangan ini.
Kita awali derivasi dari perpotongan Keynesyan dengan menggambarkan perbedaan antara pengeluaran aktual dan yang direncanakan. Pengeluaran aktual ( actual expenditure) dalah jumlah yang dikeluarkan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barang serta jasa, yang sama dengan produk domestid bruto (GDP). Pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah atas barang dan jasa.
Pengeluaran aktual selalu berbeda dengan pengeluaran yang direncanakan karena perusahaan mungkin terlibat dalam investasi persediaan yang tidak direncanakan karena penjualannya tidak memenuhi harapan. Ketika perusahaan menjual lebih sedikit produk mereka dari yang direncanakan, maka stok persediaan meraka secara otomatis meningkat, sebaliknya ketika perusahaan menjual lebih banyak yang direncanakan, stock persediaan mereka turun. Karena perubahan yang tidak direncanakan dalam persediaan ini diperhitungkan sebagai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka pengeluaran actual bisa di atas atau dibawah pengeluaran yang direnacanakan.
Bagaian berikutnya dari perpotongan Keynesyan adalah asumsi bahwa perekonomian berada dalam ekuilibrium ketika pengeluaran actual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Dengan mengingat kembali bahwa Y sebagai GDP tidak hanya sama dengan pendapatan total tetapi juga dengan pengeluaran actual total atas barang dan jasa, kita bisa menulis kondisi ekuilibrium ini sebagai:
Y=E
Pengeluaran actual = Pengeluaran yang Direncanakan
Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium? Dalam model ini, persediaan memainkan peran penting dalam proses penyesuaian. Ketika perekonomian tidak berada dalam ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan-perubahan yang tidak direncanakan dalam persediaan, dan ini mendorong mereka untuk merubah tingkat produksi. Perubahan produksi sebaliknya mempengaruhi pendapatan danpengeluaran total, yang menggerakkan perekonomian ke arah ekuilibrium.
Sebagai contoh, anggaplah perekonomia memiliki GDP pada tingkat yang lebih tinggi ketimbang tingkat ekuilibrium, seperti tingkat Y1  dalam Gambar10-4. Dalam kasus ini, penegeluaran yang direncanakan E1 lebih kecil dari produksi Ypsehingga perusahaan menjual lebih kecil dari yang mereka produksi. Perusahaan menambah barang-barang yang tidak laku ke stok persediaan mereka. Kenaikan persediaan yang tidak direncanakan ini mendorong perusahaan untuk memberhentikan pekerja serta mengurangi produksi, dan tindakan ini akan menurunkan GDP. Proses akumulasi persediaan dan turunnya pendapatan yang tidak diharapkan ini terus berlangsung sampai pendapatan Y turun ke tingkat ekuilibrium.

                                      Pengeluaran E,
             Gambar 10-4
Ringkasannya, perpotongan Keynesyan menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan untuk tingkat investasi yang direncanakan tertentu / dan kebijakan fiscal G serta T. Kita bisa menggunakan model ini un tuk menunjukkan bagaimana pendapatan berubah ketika salah satu dari variabel eksogen ini berubah.

Perhatikanlah bagaimana perubahan-perubahan dalam belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian. Ketika belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, maka belanja pemerintah yang lebih tinggi mengakibatkan pengeluaran yang direncanakan yang lebih tinggi untuk semua tingkat pendapatan. Jika belanja pemerintah naik sebesar ΔG, maka kurva penegluaran yang direncanakan bergeser ke atas sebesar ΔG seperti dalam Gambar 10-5. Ekuilibrium perekonomian bergerak dari titik A ke titik B.
                                  Gambar 10-5
Grafik ini menunjukkan bahwa dalam belanja pemerintah mendorong adanya kenaikan dalam pendapatan yang lebih besar. Yaitu, ΔY adalah lebih besar dari ΔG. Rasio ΔY/ΔG disebut pengganda belanja pemerintah (goverment-purchases multiplier),rasio ini menyatakan seberapa besar pendapatan meningkat dalam menanggapi kenaikan $1 dalam belanja pemerintah.
Implikasi dari perpotongan Keynesyan adalah bahwa pengganda belanja pemerintah lebih besar dari 1.
Mengapa kebijakan fiscal memiliki dampak (multiplied effect) terhadap pendapatan? Alasannya adalah bahwa, menurut fungsi konsumsi C = C (Y-T), pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi. Ketika kenaikan belanja pemerintah meningkat pendapatan, itu juga meningkatkan konsumsi, yang selanjutnya meningkatkan pendapatan, kemudian meningkatkan konsumsi dan seterusnya. Karena itu, dalam model ini, kenaikan belanja pemerintah menyebabkan kenaikan pendapatan yang lebih besar.
Seberapa besarkah pengganda itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita telusuri setiapa langkah perubahan pendapatan. Proses ini bermula ketika pengeluaran meningkat sebesar ΔG, yang menunjukkan pendapatan juga meningkat sebesar ΔG. Kenaikan pendapatan ini akan meningkatkan konsumsi sebesar MPC X ΔG, dimana MPC adalah kecendrungan mengkonsumsi marjinal. Kenaikan konsumsi ini meningkatkan pengeluaran dan pendapatan sekali lagi. Ketika pendapatan yang kedua sebesar MPC X ΔG ini sekali lagi meningkatkan konsumsi, sekarang sebesar MPC X (MPC X ΔG), yang sekali lagi meningkatkan pengeluaran serta pendapatan dan seterusnya. Umpan balik dari konsumsi ini terus menerus terjadi. Pengaruh totalnya terhadap pendapatan adalah:
Perubahan Awal dalam Belanja Pemerintah   = ΔG
Perubahan Pertama dalam Konsumsi              = MPC X ΔG
Perubahab Kedua dalam Konsumsi                = MPC2 X ΔG
Perubahan Ketiga dalam konsumsi                 = MPC3 X ΔG            
             :                                                                       :
             :                                                                       :
                   
           ΔY = (1 + MPC + MPC2+ MPC3 + ....) ΔG
Pengganda belanja pemerintah adalah
ΔY/ ΔG = 1 + MPC + MPC2 + MPC3 +....

Persamaan untuk pengganda ini adalah contoh dari seri geometri tidak terhingga (infinite geometric series). Hasil dari aljabar membolehkan kita menulis pengganda sebagai:
ΔY/ΔG = 1/(1 – MPC)
Misalnya, jika kecendrungan mengkonsumsi marjinal adalah 0,6, penggandanya adalah
ΔY/ΔG  = 1 + 0,6+ 0,62  + 0,63 +...
                                                    = 1/(1-0,6)
                                                    =  2,5
Dalam hal ini, kenaikan sebesar $1,00 dalam belanja pemerintah meningkatkan pendapatan ekuilibrium sebesar $ 2,5.

Sekarang mari kita perhatikan bagaimana perubahan pajak mempengaruhi pendapat ekuilibrium penurunan pajak sebesar secara langsung akan kenaikan disposable income Y-T sebesar ΔT dan dengan demikian, menaikkan konsumsi sebesar MPC X ΔT. Pada setiap tingkat pendapatan Y, pengeluaran yang direncanakan sekarang akan lebih tinggi. Seperti diperlihatkan pada Gambar 10-6, kurva pengeluaran yang direncanakan bergeser ke atas sebesar MPC X ΔT. Ekuilibrium perekonomian bergerak dari titik A ke titik B.
Pengeluaran, E
Gambar 10-6
Sebagaimana kenaikan belanja pemerintah memiliki dampak pengganda terhadap pendapatan, begitu pula pengurangan pajak. Seperti sebelumnya, perubahan awal dalam pengeluaran, yang sekarang MPC X ΔY, dikalikan dengan 1/(1-MPC). Dampak keseluruhan terhadap pendapatan dari perubahan pajak tersebut adalah
ΔY/ΔT = MPC / (1-MPC)
Persamaan ini adalah pengganda pajak (tax multiplier), jumlah perubahan pendapatan yang disebabkan oleh perubahab sebesar $1 dalam pajak. Misalnya, jika kecendrungan mengkonsumsi marjinal adalaj 0,6 maka pengganda pajak adalah
ΔY/ΔT = -0,6 / (1 – o,6) = -1,5
Dalam contoh ini, pemotongan pajak sebesar $1,00 meningkatkan pendapatan       ekuilibrium sebesar $1,50.

Perpotongan Keynesyan adalah salah satunya batu loncatan untuk jalan menuju model IS-LM. Perpotongan Keynesyan berguna karena menunjukkan bagaimana rencana pengeluaran rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah menentukan pendapatan perekonomian. Tetapi perpotongan Keynesyan membuat asumsi yang menyederhanakan bahwa tingkat investasi yang direncanakan I adalah tetap. Hubungan makroekonomi yang penting adalah bahwa investasi yang direncanakan tergantung pada tingkat bunga r.
Untuk memasukkan hubungan antara tingkat bunga da investasi ini ke dalam model, kita tulis investasi yang direncanakan sebagai
I = I(r)
Fungsi investasi ini diperlihatkan dalam bagian (a) Gambar 10-7. Karena tingkat bunga adalah biaya pinjaman untuk menandai proyek-proyek investasi, maka kenaikan tingkat bunga akan mengurangi investasi yang direncanakan. Akibatnya fungsi investasi miring ke bawah.
Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah, kita bisa mengkombinasikan fungsi investasi dengan diagram perpotongan Keynesyan. Karena investasi berhubungan terbalik dengan tingkat bunga, maka kenaikan tingkat bunga dari r1 ke r2 mengurangi jumlah investasi dari I(r1) ke I(r2) pengurangan investasi yang direncanakan, akan menggeser fungsi pengeluaran yang direncanakan ke bawah, sebagaimana terlihat dalam bagian (b) Gambar 10-7. Pergeseran dalam fungsi pengeluaran  yang direncanakan menyebabkan tingkat pendapatan turun dari Y1 ke Y2. Dengan demikian, kenaikan tingkat bunga mengurangi pendapatan.
Kurva IS yang ditunjukkan dalam bagian (c) Gambar 10-7, meringkas hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan ini. Esensinya, kurva IS mengkombinasikan interaksi antara r dan I yang ditunjukkan oleh fungsi investasi dan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkam oleh perpotongan Keynesyan, krena kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan turun, yang sebaliknya menyebabkan pendapatan turun, maka kurva IS miring ke bawah.
Gambar 10-7
Kurva IS menunjukkan pada kita, untuk tingkat bunga berapapun, tingkat pendapatn yang mendorong pasar barang menuju ekuilibrium. Sebagaimana kita pelajari dari perpotongan Keynesyan, tingkat pendapatan juga tergantung pada kebijakan fiscal. Kurva IS digambar untuk tetap. Ketika kebijakan fiscal berubah, kurva IS bergeser.
Kita bisa menggunakan perpotongan Keynesyan untuk melihat bagaimana perubahan-perubahan lain dalam kebijakan fiscal menggeser kurva IS. Karena penurunan pajak juga memperbesar pengeluaran dan pendapatan, maka hal itu juga menggeser kurva IS ke kanan. Penurunan belanja pemerintah atau kenaikan pajak akan mengurangi pendapatan, karena itu, perubahan dalam kebijakan fiscal menggeser kurva IS ke kiri.
Ringkasan, kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar dan jasa. Kurva IS digambarkan untuk kebijakan fiscal tertentu. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiscal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa juga menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiscal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS.
Ketika kita pertama kali mempelajari pasar untuk barang dan jasa, kita menyatakan kesamaan (equivalen) antara penawaran serta permintaan terhadap barang dan jasa, serta penawaran dan permintaan terhadap dana pinjaman (loanable funds). Kesamaan ini memberikan cara lain untuk menginterprerasikan kurva IS.
Ingatlah bahwa identitas perhitungan pendapatan nasional bisa ditulis sebagai:
Y – C – G = I
                                                  S = I

Sisi kiri dari persamaan ini adalah tabungan nasional S, dan sisi kanan adalah investasi I. Tabungan nasional menunjukkan penawaran dari dana pinjaman, dan investasi menunjukkan penawaran dari dana peminjam, dan investasi menunjukkan permintaan terhadap dana ini.
Untuk melihat bagaimana pasar untuk dana pinjaman memproduksi kurva IS, gantilah fungsi konsumsi dengan C dan fungsi investasi dengan I:
Y – C ( Y-Y ) – G = I (r)
Sisi kiri dari persamaan ini menunjukkan bahwa penawaran atas dana pinjaman tergantung pada pendapatan dan kebijakan fiskal. Sisi kanannya menunjukkan bahwa permintaan terhadap dana pinjaman tergantung pada tingkat bunga. Tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap pinjaman.
Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10-9, kita bisa menginterpresentasikan bahwa kurva IS menunjukkan tingakt bunga yang menyeimbangkan pasar dana pinjaman pada tingkat pendapatan berapapun. Ketika pendapatan naik dari Y1 ke Y2 tabungan nasional yang sama dengan Y – C – G, naik (konsumsi meningkat lebih kecil dari pendapatan, karena kecendrungan mengkonsumsi marjinal kurang dari 1).

Gambar 10-8

Sebagaiman ditunjukkan pada bagian (a), naiknya penawaran dana pinjaman mendorong turunnya tingkat bunga r1 ke r2. Kurva IS dalam bagian (b) meringkas hubungan ini: pendapatan yang lebih tinggi menunjukkan tabungan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya menyebabkan tingkat bunga ekuilibrium yang rendah. Untuk hal ini, kuva IS miring ke bawah.
Interpretasi alternative dari kurva IS ini juga menjelaskan mengapa perubahan dalam kebijakan fiscal menggeser kurva IS. Kenaikan belanja pemerintah atau penurunan pajak mengurangi tabungan nasional untuk tingkat pendapatan berapapun. Menurunnya penawaran dana pinjaman meningkatkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar. Karena sekarang tingkat bunga lebih tinggi untuk tingkat pendapatan berapapun, kurva IS menggeser ke atas dalam menanggapi perubahan ekspansif dalam kebijakan fiskal.
Akhirnya, ingatlah kurva IS tidak menentukan pendapatan Y atau tingkat bunga r. Kurva IS adalah hubungan antara Y dan r yang muncul dalam barang dan jasa atau pasar dana pinjaman. Untuk menentukan ekuilibrium perekonomian, kita membutuhkan hubungan pasar uang dan kurva LM.




























BAB IV
PEMBAHASAN
Pasar komoditi adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di daalm negeri, sementara yang menjadi penawaran adalah semua barang dan ajsa yang diproduksi.
                   Barang-Barang Pasar Komoditi

                   Pelaku Pasar Komoditi

                
                                                   Y = C + I + G
                                                 C = a = b ( Y – T )
                                 Y = { a + b ( Y – T ) } + ( c – dr ) + G
                                  Y – by = ( a + b ) + ( G – bT ) – dr
Y = (a + b) + (G - bT) – dr – by

Persamaan ini menunjukkan kurva IS secara aljabar. Persamaan ini menyatakan tingkat pendapatan Y pada tingkat bunga r serta kebijakan fiskal G dan berapapun. Dengan mempertahankan pendapatan: semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah tingkat pendapatan. Kurva IS menggambarkan persamaan ini untuk nilai-nilai yang berbeda dari Y dan r berdasarkan nilai tetap dari G dan T.
Dengan menggunakan persamaan terakhir ini, kita bisa memverifikasikan kesimpulan sebelumnya tentang kurva IS. Pertama, karena koefesien tingkat bunga adalah negative, maka kurva IS miring ke bawah, tingkat bunga yang lebih tinggi mengurangi pendapatan. Kedua,karena koefisien belanja pemerintah adalah positif, maka kenaikan belanja pemerintah menggeser kurva IS ke kanan. Ketiga, karena koefisien pajak adalah negatif, maka kenaikan pajak menggeser kurva IS ke kiri.

Koefisien tingkat bunga, -d/( 1 – b ), menyatakan apa yang menentukan kurva IS curam atau datar. Jika investasi sangat sensitive terhadap tingkat bunga, maka d adalah besar, dan pendapatan juga sangat sensitif terhadap tingkat bunga. Dalam kasus ini, perubahan kecil pada tingkat bunga menyebabkan perubahan besar dalam pendapatan, kuva IS relatif datar. Sebaliknya, jika investasi tidak sangat sensitif terhadap tingkat bunga, maka d adalah kecil, dan pendapatan juga tidak sangat sensitif terhadap tingakt bunga. Dalam kasus ini, perubahan besar pada tingkat bunga menyebabkan perubahan kecil dalam pendapatan kurva IS relatif curam.
Demikian pula kemiringan kurva IS tergantung pada kecenderungan mengkonsumsi marjibal b. Semakin besar kecenderungan mengkonsumsi marjinal, semakin besar perubahan pendapatan yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga. Alasannya adalah bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal yang besar menimbulkan pengganda ( multiplier) yang besar atas perubahan investasi terhadap pendapatan dan kurva IS semakin datar.
Kecenderungan mengkonsumsi marjinal b juga menentukan sejauh mana perubahan kebijakan fiscal menggeser kurva IS. Koefisien G, 1 / (1 – b ) adalah pengganda belanja pemerintah dalam perpotongan Keynesyan. Demikian pula, koefisien T, -b / ( 1 – b ) adalah pengganda pajak dalam perpotongan Keynesyan. Semakin besar kecendrungan mengkonsumsi marjinal, semakin besar penggandanya dan semakin besar pergeseran kurva IS yang berasa, dari perubahan kebijakan fiscal.








-      Tujuan didirikannya pasar komoditi ini Untuk memperoleh sarana pasar bagi komoditi ekspor Indonesia yang dapat menjamin kelangsungan hidup produsen/perusahaannya
Dan juga para pembaca dapat memamfaatkan pasar komoditi tersebut sebagai tempat untuk memperoleh informasi dan harga produk yang diperjualbelikan, mengadakan jual beli dengan mengadakan transaksi efektif maupun spekulatif dan juga sebagai tempat dan alat untuk mengukur tingkat perniagaan atau perdagangan











DAFTAR PUSTAKA


Mankiw, N. Gregory. Macroeconomics.4thend.Worth Publishers.New York.2000
Bappenas, Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan. 2005,  Http.//WWW.
               Bappenas.co.id/index.php?module=Filemanager & func = download & bathext=  
              contentexpress/&view=6/02%20%  20 kerangka % 20Ekonomi%20Makro1a.pdf
Sunarto.2007. Ekonomi Makro. Penerbit Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.
                Jakarta.










Share:
PEMBACA YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN PESAN ;)

Tes iklan

Category

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

SUBSCRIBE Yaa

Blue Generation (IKRH 619)

Blue Generation (IKRH 619)

Batman Begins - Diagonal Resize 2

About Me