Terima kasih

Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ;)

Friday, January 24, 2014

Tes Otak Kanan Dan Kiri

Temen-temen mau tau ni mana otak-nya yang lebih dominan,, pasti penasaran kann...
naah ane juga ga mau terlalu rempong lah ngomongnyaa,, langsung sikat miring aja kali ya ya gaan,,
check it out,,,!!!

Sebelum kita test otak,,, alangkah baiknya agan-agan tau dulu apa itu fungsi dari otak kanan dan otak kiri..
Oke langsung aja ya gaan,,,







Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).




Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.





Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri

Belahan Otak Kiri :   
  1. Berfikir secara sadar (consciouness)
  2. Bernalar menurut logika.
  3. Berfikir dengan kata-kata.
  4. Memilah-milah.
  5. Menganalisis.
  6. Berfikir secara runut.
  7. Mengatur dan mengendalikan emosi.
  8. Selalu melihat perbedaan.
  9. Senang bekerja sendiri.


Belahan Otak Kanan :
  1. Ketidaksadaran (sub-consciousness).
  2. Kreatif, intuitif, melibatkan emosi.
  3. Berfikir dalam bentuk gambar.
  4. Melihat keseluruhan.
  5. Menggabungkan, sintesis.
  6. Berfikir secara menyeluruh.
  7. Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi.
  8. Selalu melihat persamaan.
  9. Senang bekerja dalam team.


Nah agaan agan udah lumayan tau lah ya fungsi-

fungsi dari otak kanan dan kiri.. 


sekarang kita langsung ke intinya aja gaan,, 



yaitu test otak kanan dan kiri..


agan hanya perlu mengisi kuisioner yang ada 

di link bawah ini..



langsuung sikat miring aja gaan... 

SELAMAT MENCOBA....!!!!




untuk yang designer bisa tek otak kanan dan 
kirinya di link bawah ini..





Oke makasih gaaan udah baca blog ane, 

semoga bermanfaat buat agan agan sekalian...

jangan lupa kasih komentarnyaa... ;)



Share:

Tuesday, January 21, 2014

Bagaimana cara membuat Concept Notes..????


Agan-agan yang udah semester 8, pasti ada tugas program skripsi sebagai syarat kelulusan.. naah.. sebelum membuat skripsi, agan harus membuat judul skripsi yang nantinya akan diteliti,,
Pengajuan judul skripsi biasanya berupa Concept Notes..
nah,, yang memjadi pertanyaan, bagaimana sh cara membuat konsep note tersebut...? Okee gaan, sepertinya ane ga usah terlalu rempong ngomongnyaa.. check it out.....

Sedot aja gaan bentuk filenya... Sedooot File Concept Notes..!! (english)


atau agan pengen yang berbahasa indonesia langsung ke link yang ini aj gann....



Share:

Contoh Concept Note Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Yang Akan Dijadikan Making Decision Pembelian Saham Oleh Investor (Periode 2010-2013)

Concept Note
By : Sadam Ariga


 A. Title :Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Yang Akan Dijadikan Making Decision Pembelian Saham Oleh Investor (Periode 2010-2013)
  B.   Background of The Study
    Investasi pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk meningkatkan dana pada satu atau lebih aset pada waktu tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan ekonomis yang maksimal. Investasi merupakan sarana yang paling diminati dan terpopuler oleh para investor untuk bisa mendapatkan keuntungan besar dengan risiko yang besar juga, dengan berharap uang yang mereka investasikan bisa membuahkan hasil di kemudian harinya.
 Investasi dapat menghasilkan keuntungan besar dengan sekejap akan tetapi bisa juga melenyapkannya dengan sekejap. Dengan ini investasi merupakan sarana yang mempunyai risiko yang sangat besar. Ada sebuah konsep dalam investasi High Risk High Return atau semakin besar risiko yang kita hadapi dalam berinvestasi maka semangkin besar juga keuntungan yang akan kita dapatkan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, para investor harus dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan harga saham tersebut, sehingga dapat meminimalisir  risiko terjadinya kerugian. Investor harus bisa memprediksi harga saham agar dapat terhindar dari risiko akan tetapi bisa mendapatkan keuntungan yang besar (Low Risk High Return).
Sebelum melakukan investasi, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi dana yang diinvestasikan. Oleh karena itu, investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan sangat berguna untuk dijadikan informasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut, seperti pihak internal menggunakan laporan keuangan sebagai pengukuran kinerja perusahaan. Akan tetapi bagi pihak eksternal, seperti investor menggunakan laporan keuangan sebagai informasi untuk membantu kegiatan investasi di pasar modal.
Sebuah perusahaan dapat dinilai baik dan berprestasi  dapat dianalaisis dari laporan keuangan yang dapat diukur dari rasio-rasio (indeks), yang akan dihubungan dengan dua data keuangan. Dengan dua data tersebut akan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan menganalisis bagaimana hubungannya satu dengan lainnya sehingga para investor dapat menilai bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan berprestasi dan baik untuk dijadikan tempat berinvestasi.
Karena informasi rasio-rasio keuangan perusahaan sangat penting, maka penulis meneliti bahwa rasio-rasio tersebut (ROA, ROE, EPS, dan NPM) akan berpengaruh terhadap kenaikan harga saham. Dengan begitu para investor akan dapat mengambil keputusan untuk berinvestasi pada emiten yang tepat dan dapat memberikan keuntungan yang besar.

     C.     Research Question
·         Mengetahui bagaimana tingkat rasio profitabilitas yang terdiri dari Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM),  dan kenaikan harga saham LQ45.
·         Menguji bagaimana pengaruh antara rasio profitabilitas yang terdiri dari Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap kenaikan  harga saham LQ45.
·         Bagaimana Rasio Profitabilitas dapat mempengaruhi kenaikan harga saham emiten?
·         Apakah variabel Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, NPM, EPS) berpengaruh signifikan terhadap kenaikan harga saham emiten LQ45.
·         Bagaimana Pengaruh Rasio Profitabilitas baik Secara Parsial ataupun simultan terhadap kenaikan harga saham emiten LQ45.

   D.    Limitition Of The Study
Berdasarkan latar belakang di atas banyak masalah-masalah yang akan diuraikan oleh penulis dan mengingat banyaknya masalah yang akan diteliti oleh penulis serta terbatasnya kemampuan dan waktu yang tersedia maka dalam hal ini penulis membatasi masalah-masalah yang akan diteliti, yaitu
·         Penulis hanya membahas seputar “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Kenaikan Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Yang Akan Dijadikan Making Decision Pembelian Saham Oleh Investor Periode 2010-2013”  dan menggunakan 20 sampel emiten LQ45 (10 Sampel emiten syariah dan 10 sampel emiten konvensional).
·         Rasio Profitabilitas yang digunakan hanya 4 variabel, yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per-Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM).
   
     E.     Significance Of The Study
Penulis percaya bahwa penelitian ini sangat penting untuk dianalisis, karena :
·         Bagi para investor dan masyarakat luas sebagai pihak eksternal perusahaan untuk dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu masukan dan wawasan dalam analisis peluang investasi.
·         Penelitian ini dapat memberikan manfaat besar bagi investor dan pihak eksternal dalam pengambilan keputusan (making decision) dalam pembelian saham emiten agar dapat menghasilkan keuntungan yang besar dengan risiko yang lebih kecil.
·         Laporan keuangan sangat berguna untuk dijadikan informasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut, seperti pihak internal menggunakan laporan keuangan sebagai pengukuran kinerja perusahaan. Akan tetapi bagi pihak eksternal, seperti investor menggunakan laporan keuangan sebagai informasi untuk membantu kegiatan investasi di pasar modal.
·         Rasio Profitabilitas dapat menggambarkan prestasi dan baik buruknya kinerja sebuah perusahaan yang dianalisis dari data-data rasio (indeks) tersebut. Data-data tersebut akan menghasilkan sebuah informasi apakah perusahaan tersebut dalam keadaan berprestasi/ baik atau tidak untuk dijadikan tempat untuk berinvestasi yang tepat dan menguntungkan.
·         Saham merupakan sarana investasi yang paling terpopuler dan banyak diminati oleh pelaku pasar modal (investor), jadi hal ini membuktikan bahwa perlunya dianalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan harga saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan risiko yang lebih kecil.

     F.      Previous Studies
a.      Ina Rinati (Universitas Gunadarma, 2008),
Hasil regresi linear ganda dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% menujukkan hasil sebagai berikut: R Square = 0,438; F = 13,248; signifikansi = 0,000.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Hipotesis nol (Ho) ditolak karena F hitung > F tabel, yaitu 13,248 > 2,79 artinya secara serempak (bersama-sama) variabel independen yang diuji (NPM, ROA dan ROE) berpengaruh terhadap harga saham. Variabel independen memberikan kontribusi (R Square) sebesar 43,8% dalam menjelaskan harga saham. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel NPM, ROA dan ROE memiliki kontribusi yang relatif kecil dalam menjelaskan harga saham.
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, ditunjukkan dengan nilai t hitung (0,083) < t tabel (2,01). Hasil NPM ini memilki pengaruh paling rendah terhadap harga saham sehingga kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba juga rendah. Keputusan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan yaitu pemilik perusahaan harus meningkatkan penjualan agar menghasilkan laba yang tinggi karena semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Pada variabel Return On Assets (ROA) diperoleh hasil bahwa variabel ini mempunyai pengaruh terhadap harga saham, ditunjukkan dengan nilai t hitung (2,821) > t tabel (2,01). Hasil ROA ini memiliki pengaruh paling tinggi terhadap harga saham. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih atau laba. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat karena permintaan saham di pasar melebihi penawaran. Keputusan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan yaitu pemilik perusahaan harus meningkatkan laba dengan cara pendayagunaan asset semaksimal mungkin supaya ROA meningkat.
Pada variabel Return On Equity (ROE) diperoleh hasil bahwa variabel ini tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, ditunjukkan dengan nilai t hitung (0,097) < t tabel (2,01). Hasil ini memberikan indikasi bahwa tingkat pengembalian investasi yang akan diterima investor rendah, sehingga investor tidak tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung turun. Yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan ROE yaitu perusahaan harus manambah modal dan meningkatkan penggunaan modal untuk meningkatkan laba sehingga ROE menjadi tinggi dan akan meningkatkan harga saham perusahaan.
Dari pembahasan berdasarkan uji-t di atas, di antara ketiga variabel (ROA, NPM, dan  ROE) yang paling berpengaruh adalah variabel Return On Assets (ROA) sebesar 2,821. Oleh karena itu jika perusahaan ingin meningkatkan harga saham maka prioritas utama yang harus ditingkatkan adalah nilai ROA. Peningkatan ROA dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan asset, meningkatkan revenue dan meningkatkan efisiensi biaya.
b.      Yeye Susilowati (Universitas Stikubank, 2008),
     Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa variabel EPS mempunyai t hitung bertanda positif sebesar 1,780 dengan probabilitas sebesar 0,077. Hal tersebut menunjukkan bahwa p value (0,077) > tingkat signifikansi  (0,05), sehingga H­ tidak dapat diterima, artinya EPS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Hasil ini mengindikasikan bahwa laba per lembar saham secara parsial tidak berpengaruh terhadap returnsaham. Hasil ini bertentangan dengan teori yang mendasarinya bahwa EPS yang semakin besar akan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bersih setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan maka Total Return yang diterima oleh para pemegang saham juga semakin meningkat.
Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham
Hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa NPM mempunyai t hitung bertanda positif sebesar 0,561 dengan probabilitas sebesar 0,575. Hal tersebut menunjukkan bahwa p value (0,575) > tingkat signifikansi (0,05) sehingga H2tidak dapat diterima, berarti NPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Hasil ini mengindikasikan bahwa besarnya NPM yang dihasilkan oleh perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.  Kondisi ini kontradiktif dengan teori yang mendasarinya bahwa NPM menunjukkan tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya dan sekaligus menunjukkan efisiensi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Sehingga jika NPM semakin besar atau mendekati satu, maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar besar tingkat kembalian keuntungan bersih, semakin meningkatnya NPM, maka daya tarik investor semakin meningkat sehingga harga saham juga akan meningkat.
Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham
Hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa ROE memiliki t hitung bertanda positif sebesar 1,880 dengan probabilitas sebesar 0,061. Hal tersebut menunjukkan bahwa p value (0,061) > tingkat signifikansi (0,05), sehingga H4 tidak dapat diterima, berarti ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Hasil ini mengindikasikan bahwa besarnya ROE perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini bertentangan sesuai dengan teori bahwa Return on Equity merupakan tolak ukur profitabilitas, dimana para pemegang saham pada umumnya ingin mengetahui tingkat probabilitas modal saham dan keuntungan yang telah mereka tanam kembali dalam bentuk laba yang ditanam. Apabila saham perusahaan diperdagangkan di bursa saham, tinggi rendahnya Return on Equity akan mempengaruhi tingkat permintaan saham tersebut di bursa dan harga jualnya.
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham
Hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa DER memiliki t hitung bertanda positif sebesar 2,776 dengan probabilitas sebesar 0,006. Hal tersebut menunjukkan bahwa p value (0,006) < tingkat signifikansi (0,05), sehingga H5 diterima, berarti DER mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Hasil ini mengindikasikan adanya pertimbangan yang berbeda dari beberapa investor dalam memandang DER. Oleh sebagian investor DPR dipandang besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditur yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. Sehingga semakin besar nilai DER akan memperbesar tanggungan perusahaan. Namun demikian nampaknya beberapa investor justru memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan pada perusahaan yang tumbuh. Perusahan tersebut memerlukan banyak dana operasional yang tidak mungkin dapat dipenuhi hanya dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan.

c.    Achmad Riskiansyah (Universitas Gunadarma, 2010), Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS terhadap Harga Saham Perusahaan pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia 2008-2010
-          Variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per-Share (EPS) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dengan nilai F hitung > F tabel (67,349 > 2,574), sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham dapat dipengaruhi oleh profitabilitas, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi juga harga saham yang dihasilkan.
-          Secara parsial dari keempat variabel independen, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per-Share (EPS) yang memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (harga saham ) adalah Earning Per Share (EPS). Karena EPS memiliki nilai T hitung > T tabel (6,268 > 2,013). Hal ini bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh anatara EPS terhadap harga saham diterima. Artinya EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan yang bergerak pada sektor industri barang konsumsi di BEI. Sehingga dapat disimpulkan untuk EPS, saat laba bersih naik dan jumlah lembar saham turun maka EPS akan naik akan berpengaruh terhadap harga saham. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi juga harga saham yang dihasilkan.
G.    Conceptual Framework

Pengaruh faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Earning Per share (EPS), dan Return On Equity (ROE) terhadap pergerakan harga saham.
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1.      Dependent variable (variabel bebas)/(Y) yaitu variabel yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (NPM, ROA, EPS dan ROE). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham pada perusahaan LQ45 yang diteliti.
2.      Independent variable (variabel bebas)/(X) yaitu variabel-variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel Y (harga saham) perusahaan LQ45 yang diteliti. Variabel bebas tersebut terdiri dari X1 = Net Profit Margin (NPM), X2 = Return On Assets (ROA), dan X3= Return On Equity (ROE).
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 :     Net Profit Margin (NPM) mempunyai pengaruh positif terhadap  pergerakan  harga saham
H2 :     Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh positif terhadap pergerakan harga saham
H3 :     Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh positif terhadap pergerakan harga saham
H4  :    Bahwa ketiga rasio di atas (ROA, ROE, EPS, dan NPM) secara simultan akan mempunyai pengaruh positif terhadap pergerakan harga  saham.

     H.    Data And Methodology
Ø  Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data sekunder, yaitu data rasio keuangan perusahaan (NPM, ROA, ROE) dan harga saham perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 pada periode 2010-2014. Data-data tersebut dapat diperoleh melalui pengunduhan internet melalui alamat situs www.idx.co.id serta informasi-informasi yang terkait dengan penelitian ini yang terdapat di media cetak atau di media massa lainnya. Sampel yang digunakan adalah 20 perusahaan emiten (10 perusahaan emiten syariah dan 10 perusahaan emiten konvensional) dari 45 perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 selama periode 2010-2013. Ada empat variabel yang digunakan yaitu: harga saham sebagai dependent variable, sedangkan NPM, ROA, EPS, dan ROE sebagai independent variable.
Ø  Methodology
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode regresi linier berganda yaitu mencari hubungan dan pengaruh antara variabel terikat dengan variabel bebas. Metode ini akan diteliti dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk mencari hasilnya.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Uji statistik regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, baik autokorelasi, heteroskesdastisitas dan multikolineritas.

Model persamaannya sebagai berikut:
 




        Keterangan :
Y    =          Harga saham indeks LQ45
                 α     =          Konstanta
β      =          Koefisien regresi
X1   =          NPM
X2   =          ROA
X3   =          ROE
℮     =          Residual (variabel kesalahan)

  
    I.       Reference

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan
Perbankan. Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sholahuddin, Muhammad dan Lukman Hakim. 2008. Lembaga Ekonomi dan
Keuangan Syariah Kontemporer. Cetakan pertama. Surakarta : Muhammadiyah University Press.
 Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Cetakan Pertama.Jakarta
Selatan : Mediakita
Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Syariah. Cetakan Ke-7. Jakarta : Azkia
Publisher
Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cetakan ke-8. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Rinati, ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin (Npm), Return On Assets (Roa) Dan
Return On Equity (Roe) Terhadap Harga SahamPada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45, Skripsi S1 pada Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma: tidak diterbitkan.
Riskiansyah, Achmad. 2010. Analisis Pengaruh Roa, Roe, Npm Dan Eps  Terhadap
Harga SahamPerusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma: tidak dipublikasikan.
Susilowati, Yeye. 2008. Profitability And Solvability Ratio  Reaction Signal Toward
Stock Return Company. Universitas Stikubank. Semarang.
www.idx.co.id. 2013

Share:

Monday, December 30, 2013

PENGELOLAAN DAN PENGUKURAN RISIKO KREDIT




PENGELOLAAN DAN PENGUKURAN RISIKO KREDIT



KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin , segala puji dan  syukur tak henti-hentinya marilah kita ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Shalawat serta salam  tidak lupa penulis ucapkan teruntuk  Nabi Muhammad  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  (SAW)  yang telah menjadi suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.
Berkat izin Allah, Alhamdulillahpenulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pengelolaan dan Pengukuran Risiko Kredit. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ferry Ardiansyah selaku dosen yang selalu membimbing dan memberi dukungan.
Penulis  teramat sadar bahwa dalam proses penulisan maupun penyampaian dalam makalah ini banyak kesalahan, meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini bisa lebih baik kedepannya. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca terutama bagi penulis sendiri.  


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata “risiko” dan sudah banyak dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Risiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, risiko terkena banjir di musim hujan, dan sebagainya, yang dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-risiko tersebut tidak dapat diantisipasi dari awal.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi karena kurang atau bahkan tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkrit menunjukan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini.
Risiko kredit atau dalam bahasa asing disebut credit risk adalah suatu potensi kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur atas kewajiban pembayaran hutangnya baik utang pokok maupun bunga, bisa juga keduanya. Risiko kredit merupakan risko yang paling signifikan dari semua risiko yang menyebabkan potensial. Hal ini terjadi karena risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Secara garis besar, risko kredit dapat dibagi menjadi 3 (tiga) : risiko default,risiko exposure, dan risko recovery. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas Bank, antara lain: pemberian kredit, transaksi derivative, perdagangan instrument keuangan, serta aktivitas Bank yang lain, termasuk yang tercatat dalam banking book maupun trading.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 .Defenisi Risiko Kredit
a.      Risiko Kredit secara Umum
Risiko kredit adalah risiko bahwa debitur atau pembeli secara kredit tidak dapat membayar hutang dan memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam kesepakatan atau turunnya kualitas debitur atau pembeli sehingga persepsi mengenai kemungkinan gagal bayar semakin tinggi. Ini mengandung pengertian, resiko kredit suatu perusahaan berarti juga kemampuan kemampuan perusahaan debitur. Oleh karena itu, mengukukr risiko kredit selalu dikaitkan dengan nilai nominal risiko dan kualitas dari risiko. Keduanya menentukan kebijakan perusahaan dalam memberi kredit (Bramantyo Djohanputro, MBA, Ph.D)

b.      Risiko Kredit dalam Syariah
Kredit dalam fiqih Mu’amalah disebut Qard yang sebagian para ulama berpendapat bahwa kredit atau Qard adalah suatu transaksi atau perikatan antara pihak kreditur (pemberi pinjaman ) dengan debitur (penerima pinjaman) berupa uang atau barang yang merupakan suatu jenis pinjaman pendahuluan untuk kepentingan, yang mana peminjam dengan maksud akan mengembalikan yang semisal sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, misalnya satu minngu, satu bulan, enam bulan atau satu tahun.

c.       Risiko kredit menurut Undang-Undang  
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU Perbankan Pasal 1 Angka 11 UU 10/1998).

2.2  Pengukuran  Risiko
Pengukuran risiko dibutuhkan sebagai tolak ukur untuk memahami signifikansi dari kerugian  yang akan ditimbulkan oleh suatu resiko kredit. Ada beberapa tekhnik yang digunakan untuk pengukuran risiko kredit, antara lain:
1.      Dimensi risiko kredit
Signifikansi suatu risiko dengan melakukan pengukuran 2 dimensi dapat dilihat dari skema di bawah ini:
 SHAPE  \* MERGEFORMAT
Ekposur kredit

Kualitas risiko kredit

Kualitas risko kredit
Dimensi risiko kredit
Probabilitas gagal bayar
Kualitas jaminan
Probabilitas likuiditas jaminan


Gambar2.2 Dimensi risko : kuantitas dan kualitas
2.      Analisis GAP
GAP model fokus pada pengelolaan pendapatan bunga bersih selama interval waktu yangberbeda. GAP merupakan dampak terhadap pendapatan bersih akibat perubahan tingkat bunga. Jika GAP positif, maka tingkat aktiva sensitive melebihi kewajiban. Implikasinya adalah bahwa kenaikan tingkat suku bunga masa depan akan meningkatkan pendapatan bunga bersih sebagai perubahan pendapatan bunga lebih besar dari perubahan beban bunga.
3.      Pendekatan VAR
Risiko diukur berdasarkan keerugian maksimum yang bisa terjadi pada suatu aset atau investasi selama periode tertentu, dengan tingkat keyakinan (level of confidence) tertentu. Untuk mengukur risiko dengan VAR, diperlukan data standar deviasi dan skor Z dari tabel distribusi normal.
Contoh: diketahui standar deviasi dari suatu aset adalah bernilai Rp. 1 juta adalah 2.4%.  Pada tingkat keyakinan 95%, skor Z-nya adalah 1.645. maka besarnya risiko (dalam nilai Z) adalah 0.024 x 1.645 = 0.040. jika nilai Z tersebut dikembalikan ke nilai awalnya menjadi 0.40 x Rp. 1 jt = Rp. 40.000

2.3.Pengelolaan Risiko Kredit


A.     Menciptakan Lingkungan  Resiko Kredit yang Memadai


1.      Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi

      Dewan komisaris dan direksi bertanggung jawab sebagai pemberi persetujuan akhir dan utama atas strategi kebijakan, prosedur dan limit yang bertalian dengan Resiko Kredit. Komisaris dan direksi memastikan bahwa semuanya itu sesuai dengan kegiatan usaha Bank, serta melakukan pengkajian berkala sekurangnya setahun sekali atas hal-hal tersebut.
2.      Strategi Kredit
Strategi Resiko Kredit harus mencakup pernyataan bahwa untuk mencapai pertumbuhan usaha yang diharapkan, Bank berminat pada jenis kredit, sector ekonomi, lokasi geiografis, jenis mata uang, jangka waktu, dan keuntungan yang  diharapkan, dan kebutuhan untuk memelihara KAP. Harus ditetapkan hubungan yang dapat diterima antara Resiko dan imbal hasilnya dengan memperhatikan sumber daya dan modal yang diperlukan.
3.      Strategi penetapan suku  bunga kredit
Salah satu cara memberikan  risiko kredit yang rendah yaitu dengan memberikan bunga kredit yang lebih rendah kepada debitur, sehingga risiko yang dimiliki juga rendah. dan tingkat resiko dari arus kas mendatang tersebut.

B.      Kebijakan dan Prosedur Pemberian Kredit yang Lengkap dan Mutakhir
 Manual kebijakan kredit bank sekurangnya harus memuat alat control seperti cakupan pemberian kredit, standar penetapan rating kredit, jenis fasilitas yang ditawarkan, batas atas untuk total portofolio kredit, pedoman pengelolaan portofolio kredit, batas maksimum kewenangan, limit-limit persyaratan krediit, syarat permohonan kredit, jenis kredit yang tidak diinginkan bank, persyaratan atau criteria jaminan kredit, standar penilaian koleteral dan prasyarat bagi penilai, struktur penetapan bunga pinjaman, standar analisis kredit dan dokumentasi kredit secara legal, dan fungsi Loan Review. Sedangkan Prosedur kredit harus menekankan semakin besar limit atau makin lama jangka waktu pinjaman waktu kredit, semakin besar pula resiko yang akan terjadi.
C.      Proses Identifikasi, Pengukuran, Pengendalian Resiko Kredit Secara Efektif
1.      Identfikasi Resiko Kredit
Yang perlu diperhatikan dalam proses mengidentifikasi dan menindaklajuti Resiko Kredit :
·         Melakukan analisis lingkungan
·         Menilai fasilitas kredit secara satu persatu dari berbagai sudut
·         Mengkaji ulang resiko konsentrasi portofolio kredit secara seksama
·         Menilai dan membandingkan Net Interest Margin(NIM) dengan pertumbuhan Loan to Deposit Ratio (LDR)
2.      Mengukur resiko Kredit
Hal yang perlu diperhatikan dalam, mengukur resiko kredit adalah:
a.      Karakteristik setiap jenis kredit, kondisi keuangan debitur, serta struktur kredit yang diperjanjikan dalam kontrak.
b.      Potensi terjadinya kegagalan membayar, yang menggunakan scenario paling mungkin paling buruk.
c.       Besarnya kerugian yang ditimbulkan apabila gagal bayar tersebut terjadi.
d.      Aspek jaminan dan marketability-nya.
e.      Kesiapan dan kemampuan bank dalam menyerap potensi kegagalan yang diperkirakan.
3.      Menanggapi Resiko
Dalam hal ini memerlukan beberapa teknik mitigasi resiko yang normal diterapkan seperti : penambahan kolateral, garansi, standby L/C, masuk ke pengaturan netting., menyusun perjanjian yang lebih ketat, atau pemakaian derivative kredit serta instrument lindung nilai (hedging) lainnya.
Untuk menentukan teknik mitigasi yang digunakan, bank perlu mempertimbangkan pengetahuan dan pengalaman menggunakan teknik dimaksud, cost-affectiveness, korelasi dengan kredit yang menjadi acuan, kekuatan keuangan dari debitur/pihak penjamin, ketersediaan, kelancaran dan kemudahan dalam merealisasikan instrument mitigasi tersebut, dan lainnya.program mitigasi ini perlu tirut dipantau dan dikaji ulang secara berkala.
4.      Mengendalikan Resiko Kredit
Bank harus mentapkan dan mendorong diterapkannya pengendalian intern dan praktek-praktek yang sehat, sehingga setiap penyimpangan dari kebajikan, prosedur, limit, kewenangan atau pedoman yang pruden, dapat segera dilaporkan ke manajemen senior, yang berwenang mengawasi resiko kredit.



D.     Melaporkan Resiko Kredit dan Pengendaliannya untuk Memudahkan Pemantauan dan Pengkajian Manajemen Resiko Kredit
Informasi mengenai bobot resiko kredit dikumpulkan bersama-sama dengan bobot dari resiko lainnya, disatukan dan disusun ke dalam Matriks resiko. Matriks resiko digunakan oleh Direksi untuk memantau resiko kredit, termasuk resiko lainnya secara terintegrasi. Penggunaan angka 1 sampai 10 untuk mengukur tingkat resiko akan memudahkan pembedaan tingkat urgensi dari masing-masing resiko. Penggunaan angka ini dapat dikonversi ke ukuran tinggi, moderat atau rendah ketika melaporka profil dan matriks resiko ke Bank Indonesia.

2.4.Contoh Pengukuran risiko Kredit dalam Perbankan Islam


No. Of affirmative responses
% of total
1.      Is there a computerized support system for estimating the variability of earnings ang risk management ?
7
41,2

2.      Are credit limits for individual counterparty set and are these strictly minitored ?
16
94,1
3.      Does the bank have in place a system for managing problem loans ?
13
76,5 Dalam  pengukuran risiko dapat dilaksanakan dengan melakukan, Evaluasi secara berkala terhadap kesesuain asumsi, sumber data, dan prosedur yang digunakan untuk mengkur risiko. Dan Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terhadap perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material. Hal ini dapat di ukur secara teknik yaitu garis besarnya menggunakan teknik kontemporer yang digunakan oleh lembaga keuangan yang mapan.











































































































Dalam membahas praktik manajemen risiko lembaga keuangan Islam, ada beberapa laporan jawaban afirmatif untuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh lembaga dalam sampel. Bisa dilihat tanggapan afirmatif untuk masalah yang berkaitan dengan proses pengukuran risiko kredit

Tabel di bawah menunjukan jumlah tanggapan afirmatif untuk beberapa masalah yang berkaitan dengan proses pengukuran risiko dan mitigasi. Sejumlah kecil bank-bank islam dalam sampel (41,2%) memiliki dukungan sistem komputerisasi untuk estimasi variabilitas laba untuk tujuan manajemen risiko. Risiko utama yang dihadapi oleh bank adalah risiko kredit. Maka, untuk mengurangi risiko ini mayoritas bank (94,1%) memilki batas kredit untuk couterparty  individu dan 13 institusi (76,5%) memiliki sistem untuk mengelola kredit bermasalah.

Pengelolaan risiko
Jika risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan sudah diindentifikasi dan diukur, maka hal ini dapat masuk dalam pengelolaan risiko sebagai berikut :
1.      Membatasi Risiko (Mitigating Risk)
Membatasi risiko dilakukan dengan menetapkan limit risiko, baik untuk individual exposure maupun portfolio exposure, yang dapat diterima oleh perusahaan. Penetapan limit risiko yang dapat diterima oleh perusahaan tidak semata-mata dilakukan untuk membatasi risiko yang diserap oleh perusahaan, melainkan juga harus diarahkan kepada upaya untuk mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham. Pendekatan tersebut terkait denagn konsekuensi modal yang muncul dari angka-angka risiko yang dihasilkan dari proses pengkuran risiko.
2.      Mengelola Risiko (managing risk)
Nilai exposure yang dimiliki oleh perusahaan dapat berubah setiap saat sebagi akibat pergerakan di berbagai faktor yang menentukan di pasar.  Hal ini, maka angka yang dihasilkan dari proses pengukuran risiko diawal akan berkurang validitasnya. Untuk itu dibutuhkan suatu proses untuk mengembalikan profil risiko. Prosesnya dapat dilakukan sebagai berikut :
·         Menyediakan buffer untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin muncul dalam hal risiko yang diambil terealisir;
·         Mengurangi/menghindari perusahaan dari kerugian total yang muncul dalam hal risiko terealisir.
3.      Monitoring risiko
Pemantauan risiko pada dasarnya adalah mekanisme yang ditunjukan untuk dapat memperoleh informasi terkini dari profil risiko perusahaan.


Download File disini

makasih udah baca ye.. semoga bermanfaat.. ;)
Share:
PEMBACA YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN PESAN ;)

Tes iklan

Category

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

SUBSCRIBE Yaa

Blue Generation (IKRH 619)

Blue Generation (IKRH 619)

Batman Begins - Diagonal Resize 2

About Me